Dassault Rafale (dijuluki sebagai Squall dalam Bahasa Inggris) adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.
Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati.
Pengembangan
Pada pertengahan dasawarsa 1970-an, Angkatan Udara Perancis (Armée de l'Air) dan Angkatan Laut Perancis (Aéronavale) memerlukan pesawat tempur pengganti. Pesawat yang perlu diganti adalah SEPECAT Jaguar di Angkatan Udara dan F-8 Crusader di Angkatan Laut. Ternyata persyaratan projek pengadaan pesawat yang diajukan oleh kedua angkatan itu cukup bersesuaian jika digabung. Pada tahun 1983, Perancis mengadakan kontrak dengan Dassault untuk pembuatan pesawat peraga Avion de Combat eXpérimental (ACX). Negara-negara Eropa, Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, dan Britania Raya sepakat untuk bersama-sama mengembangkan pesawat tempur baru pada awal dasawarsa 1980-an. Ketidaksetujuan terhadap ukuran pesawat dan kepemimpinan projek telah mengantarkan Perancis untuk mundur dari rencana itu pada tahun 1985. Perancis mengembangkan Rafale yang lebih kecil, sedangkan negara lainnya mengembangkan pesawat yang kemudian disebut Eurofighter Typhoon.
Peraga teknologi Rafale A selesai dibangun pada akhir tahun 1985 dan menjalani terbang perdananya pada 4 Juli 1986. Mesin SNECMA M88 yang baru saja dikembangkan ternyata dianggap kurang matang untuk program uji-coba perdana, sehingga pesawat peraga itu terbang menggunakan kipas turbo pascabakar General Electric F404-GE-400 seperti yang digunakan pada F/A-18 Hornet. Pemesanan produksi dimulai pada tahun 1988.
Purwarupa Dassault Rafale A |
Pengujian tahap berikutnya dilanjutkan, termasuk pendaratan touch-and-go (mendarat dan segera lepas landas kembali) di atas kapal induk dan uji-terbang mesin M88, sebelum Rafale A purnatugas pada tahun 1994. Meskipun Rafale A dan British Aerospace EAP adalah sebanding, ketika Eurofighter pertama terbang perdana pada bulan Maret 1994, Rafale pra-serial telah menjalani uji terbang selama tiga tahun, termasuk uji kapal induk; Rafale C01, Rafale M01, dan Rafale B01 masing-masing terbang perdana pada bulan Mei 1991, Desember 1991, dan April 1993.
Tiga jenis Rafale termasuk ke dalam pesanan produksi awal:
- Rafale C (Chasseur) Pesawat tempur satu kursi untuk AdA (Armée de l'Air, Angkatan Udara Perancis)
- Rafale B (Biplace) Pesawat tempur dua kursi untuk AdA
- Rafale M (Marine) Pesawat tempur kapal induk satu kursi untuk Aéronavale
Purwarupa Rafale C terbang pada tahun 1991, kemudian yang pertama dari dua purwarupa Rafale M terbang pada tahun itu juga. Purwarupa Rafale B terbang pada awal tahun 1993, dan purwarupa Rafale M kedua terbang pada tahun yang sama. Uji ketapel pesawat mulanya diangkut antara 13 Juli dan 23 Agustus 1992 di Stasiun Rekayasa Udara Angkatan Laut Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat dan Stasiun Rekayasa Udara Angkatan Laut Sungai Patuxent di Maryland, Amerika Serikat, karena Perancis tidak memiliki fasilitas uji ketapel berbasis daratan. Pesawat itu kemudian menjalani pengujian di atas kapal induk FS Foch.
Rafale M Angkatan Laut Perancis mempertunjukkan touch and go di kapal induk USS John C. Stennis (CVN-74).
Mulanya, Rafale B hanya dimaksudkan sebagai pesawat latih, tetapi pengalaman Perang Teluk dan Perang Kosovo menunjukkan bahwa anggota kru kedua tidak begitu bermanfaat untuk misi pengintaian dan penyerangan, dan oleh karena itu Rafale B lebih banyak dipesan, menggantikan beberapa Rafale C. 60% dari pesawat ini memiliki dua kursi. Angkatan Laut menyelidiki versi angkatan laut dengan dua kursi. Tidak ada pesawat produksi ataupun purwarupa yang dibuat.
Ketakpastian ekonomi dan politik menyebabkan produksi Rafale M ditunda sampai tahun 1999.
Perancis diharapkan memesan 294 Rafale: 234 untuk Angkatan Udara dan 60 untuk Angkatan Laut. Kini, 120 Rafale telah dipesan secara resmi oleh Militer Perancis. Kesemuanya ini dikirimkan dalam tiga tahap yang berbeda, yang terbaru adalah pada pesanan bulan Desember 2004 sebanyak 59 pesawat.
Versi angkatan laut diprioritaskan untuk menggantikan pesawat F-8 Crussader yang lebih tua. Pengiriman dimulai pada tahun 2001 dan jenis ini "mulai bertugas" pada tanggal 4 Desember 2000, meskipun skuadron pertama, Flotille 12, tidak mengalami perombakan sebelum tanggal 18 Mei 2001. Pesawat ini dicadangkan di Kapal Induk Charles de Gaulle pada tahun 2002, dan beroperasi penuh sejak tanggal 25 Juni 2004, menyusul diperpanjangnya evaluasi operasional yang mencakup terbang pendamping terbatas dan misi tanker guna mendukung Operasi Enduring Freedom di Afghanistan.
Angkatan Udara Perancis menerima tiga pertama Rafale B (untuk standar F2) pada akhir Desember 2004. Mereka diberangkatkan ke Centre d'Expériences Aériennes Militaires (CEAM) di Mont-de-Marsan untuk evaluasi operasional dan pelatihan pilot konversi terkait.
Aerodinamika
Rafale berfiturkan sayap delta dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi (dekat-berpasangan) untuk memaksimalkan kemampuan manuver (+9 g atau -3 g) sambil memelihara kestabilan terbang, nilai maksimum 11 g dapat diraih dalam keadaan darurat. Kanard juga mengurangi laju pendaratan hingga 115 knot. Menurut sumber internal (Les essais en vol du Rafale) batas laju terendah adalah 100 kt tetapi 80 kt kadang-kadang diperagakan pada pameran dirgantara oleh pilot untuk mengungkapkan mutu laju rendah pesawat ini. "Batas minimum 15 kt dapat dicapai pada saat simulasi tempur melawan Mirage 2000 oleh seorang pilot agresif." Pesawat ini dapat dioperasikan dari landas pacu yang hanya berpanjang 400 meter.
Sistem tempur
Rafale diperlengkapi dengan sistem pertahanan elektronik terintegrasi yang disebut Spectra yang menyediakan teknologi siluman virtual berbasis perangkat-lunak. Sensor terpenting yang dimiliki adalah radar RBE2 Passive Electronically Scanned Array buatan Thales Group. Thales mengaku sebagai pihak yang pertama mencapai tingkat kesadaran situasional melalui deteksi dini dan pelacakan multi-sasaran udara untuk pertempuran jarak dekat dan pencegatan berjelajah-jauh, juga penciptaan seketika peta lapangan tiga-dimensi di hadapan dan penciptaan seketika peta daratan beresolusi tinggi untuk navigasi dan penentuan sasaran.
Di dalam lingkungan ketika pengelolaan pengenalan diperlukan, Rafale dapat menggunakan beberapa sistem sensor pasif. Sistem optik-listrik bagian-depan atau Optronique Secteur Frontal (OSF), dikembangkan oleh Thales, secara utuh terintegrasi di dalam pesawat ini dan dapat beroperasi dalam panjang gelombang mata telanjang maupun infra merah.
Sistem perlindungan diri elektronik SPECTRA, yang dikembangkan oleh Thales dan EADS Perancis, memberi pesawat ini kemampuan tertinggi untuk bertahan melawan ancaman dari udara maupun daratan. Pranala data seketika memungkinkan komunikasi tidak hanya dengan pesawat lain, tetapi juga dengan komando bergerak, komando tetap, dan pusat kendali. Untuk misi-misi yang memerlukannya, Rafale sebenaranya juga akan menggunakan poda perancangan laser/optik-listrik Damoclès yang membawa kemampuan LGB sepanjang siang dan malam, meskipun Angkatan Udara Perancis berencana memperlengkapi Rafale dengan senjata standoff, sedangkan peran LGB diserahkan kepada Dassault Mirage 2000.
Sistem inti Rafale membekerjakan Avionik Modular Terintegrasi (IMA), yang disebut Satuan Pengolahan Data Modular (Modular Data Processing Unit), disingkat MDPU. Arsitektur ini menjadi tuan rumah bagi semua fungsi inti Rafale sebagai Sistem Pengelolaan Penerbangan, Fusi Data, Kendali Penembakan, Antarmuka Mesin-dan-Manusia, dll.
Harga keseluruhan radar, komunikasi elektronik, dan perlengkapan perlindungan diri adalah sekira 30% biaya pembuatan pesawat.
Kemampuan serang-darat Rafale dibatasi oleh kekurangan poda penentuan sasaran tingkat lanjut, tetapi ini akan diperbaiki dengan menambahkan poda penentuan sasaran Damocles dan pengintaian Reco NG/Areos buatan Thales Optronique pada standar F-3.
Radar AESA
Radar Susunan Terpindai Elektronis Aktif AESA RBE2 AA buatan Thales digunakan untuk menggantikan Susunan Terpindai Pasif RBE2 yang terpasang. Thales mengirimkan radar baru itu pada bulan Agustus 2010 untuk digunakan pada tranche Rafale keempat. Seluruhnya ada 60 tranche, yang masing-masing tranche itu terdiri dari empat pesawat telah dipesan pada waktu itu. Skuadron pesawat yang diperlengkapi AESA ini diharapkan dapat dioperasionalkan pada tahun 2012. Thales juga mengaku bahwa radar AESA akan memperbaiki kemampuan operasional pesawat dalam hal jelajah, kemampuan mencegat, kemampuan membuntuti, dan penangkalan.
Kokpit
Kokpit menggunakan kursi pelontar Mark 16F "nol-nol" buatan Martin-Baker, yang mampu digunakan pada laju nol dan ketinggian nol. Kursi ini berkemiringan 29 derajat ke belakang untuk memperbaiki toleransi gaya G. Engsel kanopi dapat membuka ke sisi kanan. Sistem terintegrasi penghasil oksigen disediakan untuk menghilangkan kebutuhan banyak kotak oksigen.
Pada kokpit terdapat tampilan atas kepala (Head-Up Display, disingkat HUD), holografis bersudut lebar; dua tampilan serbaguna (Multi-Function Display, disingkat MFD), yang merunduk dan merupakan panel datar berwarna; dan tampilan collimated pusat. Antartindak pilot-dan-tampilan memanfaatkan sentuhan, dalam hal ini pilot menggunakan sarung tangan kulit berlapis sutera. Selain itu, dalam pengembangan sepenuhnya, pilot dilengkapi dengan tampilan melekat kepala (Head-Mounted Display, disingkat HMD).
Pilot menerbangkan pesawat ini dengan pengendali tongkat-samping yang terpasang di sisi kanannya dan katup penutup di sisi kanannya. Kokpit Rafale juga direncanakan untuk menyertakan Direct Voice Input (DVI), yang memungkinkan pilot memberikan perintah menggunakan suaranya.
Fitur pengabur radar
Meskipun bukan sebagai pesawat siluman sejati, menurut Dassault, Rafale mampu mengaburkan pengenalan radar, sementara sebagian besar fitur desain siluman diklasifikasi, penggunaan bahan komposit dan pola bergerigi di tepian sayap dan kanard berjejak berperan untuk mengurangi daya pindai radar.
Standar
Pengiriman perdana Rafale M bersesuaian dengan standar F1 ("France 1"). Ini artinya pesawat Rafale cocok untuk tujuan tempur udara-ke-udara, menggantikan F-8 Crusader yang sudah kadaluarsa sebagai pesawat tempur Angkatan Laut Perancis berbasis kapal induk, tetapi tidak diperlengkapi oleh, juga tidak dipersenjatai untuk operasi udara-ke-daratan. Pengiriman sebenarnya (kepada Flotille 11, pada suatu waktu setelah tahun 2007) adalah untuk memenuhi standar "F2", memberikan kemampuan udara-ke-daratan, dan menggantikan Dassault-Breguet Super Étendard dalam peran serang-darat dan Dassault Étendard IVP dalam peran pengintaian. Ini akan meninggalkan Rafale M hanya sebagai pesawat tempur bersayap kaku yang diterbangkan oleh Angkatan Laut Perancis, dan rencana untuk memperbaiki semua badan pesawat agar sesuai dengan standar "F3", dengan kemampuan nuklir dan radar 3D menjejaki kontur permukaan, dari permulaan dasawarsa setelah tahun 2010. Perbaruan ini dilakukan bagi 10 Rafale F-1 Angkatan Laut Perancis pada tahun 2010.
Rafale C pertama dikirimkan kepada Angkatan Udara Perancis, pada bulan Juni 2005, memenuhi standar "F2", dan telah ditindaklanjuti bahwa perbaruan pesawat milik Angkatan Laut Perancis juga akan dilakukan lagi di masa depan. Rafale menggantikan peran SEPECAT Jaguar, Mirage F1, dan Mirage 2000 di Angkatan Udara Perancis.
Sejarah operasional
Perancis
Rafale kini sedang bertugas dalam peran percobaan dan pelatihan bersama Angkatan Udara Perancis (CEAM/EC 5/330), dan EC 1/7 di Saint-Dizier diharapkan menerima inti dari 8–10 Rafale F2 pada Musim Panas 2006, dan Rafale memasuki penugasan penuh (dengan kemampuan udara-ke-udara yang kuat dan ketepatan serang udara-ke-darat yang bagus) pada pertengahan tahun 2007 (ketika EC 1/7 akan memiliki kira-kira 20 pesawat, 15 berkursi dua dan 5 berkursi satu). Pesawat ini telah berada dalam penugasan terbatas bersama Angkatan Laut Perancis (Flotille 12F) dalam peran udara-ke-udara, dan telah mengambil alih sejumlah besar percobaan udara-ke-darat dan upaya evaluasi.
Rafale M sepenuhnya kompatibel dengan kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat dan beberapa pilot Angkatan Laut Perancis lulus kualifikasi untuk menerbangkan pesawat ini dari dek penerbangan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Rafale yang pertama ditugaskan di daerah peperangan ketika Angkatan Laut Perancis menjalani Opération Héraclès, yakni keikutsertaan Perancis di dalam Operation Enduring Freedom. Mereka terbang dari kapal induk Charles de Gaulle di atas Afghanistan sejak tahun 2002, tetapi standar F1 menghindari misi udara-ke-darat dan Rafale tidak menjalani aksi apapun.
Pada bulan June 2002, ketika kapal induk Charles de Gaulle berada di Laut Arab, pesawat Rafale yang dipersenjatai ikut serta dalam patroli antar-posisi di dekat perbatasan India-Pakistan, menjadi tanda penting karir operasional Rafale M dan integrasinya bersama kapal induk itu.
Pada tahun 2007, setelah suatu perbaikan "crash program", enam Rafale diberi kemampuan untuk dapat menjatuhkan bom terpandu-laser, sebagai hasil evaluasi kinerja mereka di Afghanistan. Tiga dari pesawat-pesawat ini menjadi milik Angkatan Udara ditugaskan ke Dushanbe di Tajikistan, sedangkan tiga sisanya adalah Rafale Marines milik Angkatan Laut disiagakan di kapal induk Charles De Gaulle. Misi pertama berjalan pada tanggal 12 Maret 2007, dan GBU-12 pertama diluncurkan pada tanggal 28 Maret untuk mendukung serdadu Belanda yang bertugas di Afghanistan Selatan, menandai debut operasional Rafale. Mereka masih bergantung pada Mirage 2000Ds dan Super Étendards yang membawa poda penentu sasaran berbantuan laser untuk mendesain sasaran mereka.
Rafale direncanakan untuk menjadi pesawat tempur utama Angkatan Udara Perancis hingga tahun 2040 atau lebih lama lagi.
Pada bulan November 2009, Pemerintah Perancis memesan 60 pesawat lagi untuk melengkapi keseluruhan pesanan Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis sebanyak 180 pesawat.
Pada tanggal 4 Juni 2010, sebuah Rafale milik Perancis menjadi pesawat jet tempur pertama milik angkatan laut asing yang menjalani penggantian mesinnya di atas kapal induk milik Amerika Serikat, pada saat latihan bersama kapal induk USS Harry S. Truman (CVN-75).